Arsip Bulanan: Agustus 2008

Jangan Biarkan Mereka Penasaran


Malas sekali jika sepulang dari pelatihan masih membawa penasaran yang belum terjawab… bukankah demikian?

Setiap pelatihan, apalagi dalam sesi studi kasus dan diskusi, seringkali kita dihadapkan pada sebuah permasalahan/kasus yang sengaja diberikan oleh trainer sebagai bahan diskusi. Permasalahan yang didiskusikan seringkali membawa seribu jawaban, yang sama-sama benarnya. Tibalah pada akhir diskusi dimana peserta hanya diberikan ucapan “Selamat….!!! Anda sudah selesai berdiskusi bukan?…” kemudian fasilitator bertanya “Bagaimana hasil diskusinya? Mengasyikkan bukan? Itulah sebuah contoh..bla..bla..bla”

Setelah selesai diskusi biasanya fasilitator akan mempersilahkan perwakilan dari kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya di depan kelas. Bagaimana dengan kejadian diatas, dimana fasilitator tidak melakukan hal itu untuk melakukan refleksi dan umpan balik. Blarrrrr!!!! Para peserta seperti tersambar petir penasaran… mereka bertanya-tanya tentang jawaban yang benar.. padahal materi yang didiskusikan tadi merupakan materi yang mengasyikkan. Nah, para fasilitator di seluruh Nusantara, jangan biarkan peserta pelatihan Anda pulang membawa rasa penasaran yang tak terjawab.

Hidup Memang Harus Memilih…


“Pak Gora besok hari Selasa ada di Semarang? Kami berencana menyelenggarakan workshop e-learning di kampus kami, bapak bisa hadir memberikan materi?”

“Wah mohon maaf sekali, hari Senin sampai Jumat minggu depan saya berada di Jawa Timur untuk mengikuti Enhancement Training Intel Teach, bisa ngga acaranya diundur?”

Itulah sepenggal dialog saya dengan salah seorang teman dosen UNIMUS (Universitas Muhammadiyah Semarang) saat beliau meminta saya untuk mengisi workshop e-Learning (menggunakan Moodle) dan Microsoft Producer untuk Hibah INHERENT K-1 Tahun 2008 di kampus beliau. Dikarenakan saya harus mengikuti acara Enhancement Training Senior Trainer Intel Teach di Sidoarjo, Jawa Timur maka saya balik bertanya ke beliau apakah jadwal pelatihannya dapat diundur sepulang saya dari Jatim minggu depan. Namun kesempatan hanya dapat dipilih salah satu, penginnya sih dapat melakukan dua-duanya, alias mengambil semua kesempatan yang ada. Pasti Anda pun pernah mengalami hal seperti ini… kesempatan yang baik datang ketika anda telah mengambil kesempatan baik lainnya… Hanya satu kesempatan saja yang mampu kita ambil karena kita punya banyak keterbatasan dan waktu yang tidak mengijinkan… Beruntung ada salah satu mahasiswa saya, Sam, dialah yang nantinya membawakan workshop ini di UNIMUS… memang dia sudah beberapa kali ikut dalam workshop saya di luar kota.. Semoga sukses Sam! Selamat berlatih teman-teman!

Merdeka! Dirgahayu Ke-63 Republik Indonesia Tercinta!


Merdeka! Merdeka! Merdeka! Kata itulah yang sering terdengar ketika datang tanggal 17 Agustus. Hari ini tepat ke-63 kemerdekaan negeri kita tercinta berulang tahun. Tak terasa di umur yang tidak lagi muda ini kita telah mengalami banyak hal tentang keterpurukan, krisis kepemimpinan, korupsi, kemiskinan dan banyak lagi. Belum sempat bangsa ini mengalami masa jaya, kecuali kisah-kisah sukses yang muncul dari beberapa orang saja :). Namun jangan pesimis kawan, masih ada hari esok… cita-cita bangsa ini adalah doa, semoga doa ini terjawab di masa anak cucu kita.

Hari kemerdekaan kali ini, 17 Agustus 2008 bertepatan dengan pertengahan bulan sya’ban. Nah ada apa di bulan sya’ban? Lantas apa dan bagaimana bulan Sya’ban? Keistimewaan dan kemuliaan bulan Sya’ban terletak pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu Sya’ban. Nisfu artinya setengah atau seperdua, dan Sya’ban sebagaimana disebut pada awal tulisan ini, adalah bulan kedelapan dari tahun Hijrah. Nisfu Sya’ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban. Kata Sya’ban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung.Menurut relung Ensiklopedia Panjimas, bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan dengan Sya’ban karena pada bulan itu ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan. Malam Nisfu Sya’ban dimuliakan oleh sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru.

Baca lebih lanjut

Mengidentifikasi Ketrampilan Abad ke-21 untuk Siswa


21st Century Student

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan “Tantangan Abad ke-21, Guru Harus Berubah!” yang kami sajikan tempo hari. Perubahan pendidikan dan mindset para guru harus didasarkan pada kecakapan/ketrampilan apa saja yang nantinya dibutuhkan oleh para siswa di abad ke-21 ini untuk dapat mencapai partisipasi penuh di masyarakat. Kecakapan/ketrampilan ini akan membantu para siswa untuk beradaptasi dengan perubahan masyarakat dan teknologi yang ada. Ketrampilan tersebut meliputi :

  • Akuntabilitas dan Kemampuan Beradaptasi – Melaksanakan tanggung jawab pribadi dan fleksibilitas dalam konteks pribadi, lingkungan kerja, dan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi bagi diri sendiri dan orang lain; bersikap toleran terhadap kerancuan.
  • Kecakapan Komunikasi – Memahami, mencoba, dan menciptakan komunikasi multimedia lisan dan tulis yang efektif dalam berbagai macam bentuk dan konteks.
  • Kreativitas dan Keingintahuan Intelektual – Mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan baru kepada orang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif yang baru dan berbeda.
  • Berpikir Kritis dan Berpikir dalam Sistem – Berusaha untuk memberikan logika yang tepat dalam memahami dan membuat pilihan yang kompleks; memahami interkoneksi antara sistem.
  • Kecakapan Melek Informasi dan Media – Menganalisis, mengakses, mengatur, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi dalam berbagai macam bentuk dan media.
  • Kecakapan Hubungan antara Pribadi dan Kerja Sama – Menunjukkan kerja sama dalam kelompok (teamwork) dan kepemimpinan; beradaptasi terhadap berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan pihak lain; menunjukkan empati; menghargai perspektif yang berbeda.
  • Identifikasi, Formulasi, dan Pemecahan Masalah – Kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisis, serta memecahkan masalah.
  • Pengarahan Pribadi (Self-Direction) – Memonitor pemahaman diri dan mempelajari kebutuhan pembelajaran, menemukan sumber yang tepat, melakukan transfer pembelajaran dari satu bidang ke bidang lainnya.
  • Tanggung jawab Sosial – Bertindak dengan penuh tanggung jawab dengan mengutamakan kepentingan masyarakat yang lebih luas; menunjukkan perilaku beretika dalam konteks pribadi, lingkungan kerja, dan masyarakat

Sumber : Partnership for 21st Century Skill (http://www.21centuryskills.org)

Tantangan Abad Ke-21, Menuntut Guru untuk Berubah!


21st Century TeacherPerubahan jaman dan kemajuan teknologi telah merubah perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini berdampak pula pada proses pendidikan, dimana para pendidik harus pula mempersiapkan diri akan perubahan ini.

Di tempat kerja abad ke-21 para pekerja : Menganalisis, mengubah, dan menciptakan informasi. Mereka juga bekerjasama dengan rekan kerja untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Selain itu mereka mengerjakan berbagai macam tugas yang rumit dengan menggunakan teknologi canggih.

Sedangkan di rumah abad ke-21 para anggota keluarga : Menikmati hiburan dengan menonton, membuat, dan berpartisipasi dalam berbagai macam media. Mereka juga membuat keputusan untuk membeli sesuatu dengan cara mencari informasi di Internet. Dan mulai terbiasa saling berhubungan dengan teman dan anggota keluarga melalui berbagai macam teknologi (telepon, internet, handphone, dll).

Baca lebih lanjut

New Team Members and New Spirit!


Tim ICT DBE2 (Decentralized Basic Education2 : Teaching and Learning) kini bertambah, tadinya hanya saya sendiri yang menangani program ICT di Jawa Tengah sebagai ICT Coordinator. Namun, seiring banyaknya kegiatan dan program, kami akhirnya menambah jumlah personel ICT. Beberapa waktu yang lalu kami membuka rekruitmen untuk posisi ICT Assistant dan saat ini telah terpilih 3 (tiga) orang ICT Assistant yang siap bekerjasama dengan saya untuk menebarkan virus Pembelajaran Aktif Menggunakan ICT di Jawa Tengah.

Central Java DBE2 ICT Team

(Keterangan Gambar (dari Kiri ke Kanan) : Supriyadi, Khusnul Aflah, Thomas Chesney (Deputy Chief of Party DBE2), Mary Burns (Senior Education Technology Specialist EDC), Fitria Hima, Winastwan Gora)

Kru baru kami tersebut adalah Khusnul Aflah, alumni IAIN Walisongo Semarang dan sebelum masuk ke proyek ini beliau adalah seorang guru di SD Al-Irsyad Semarang. Anggota lainnya adalah Supriyadi, alumni UIN Yogyakarta, beliau seorang guru di MI Muhammadiyah Karanganyar dan anggota wanita satu-satunya bernama Fitria Hima Mahligai, alumni UNNES Semarang, seorang guru Matematika di SMPN 18 Semarang. Selamat datang dan selamat bergabung! Tetap Semangat! Maju terus pendidikan Jawa Tengah!

Awas! Penipuan Lewat SMS Mengincar Para Dosen!


SMS PenipuanBeberapa waktu lalu, tepat pukul 09.45 pada tanggal 9 Juli 2008 handphone Nokia saya berbunyi, pertanda ada SMS yang masuk. Langsung saja saya membuka dan membacanya. Rasa kaget sekaligus penasaran mulai muncul ketika membaca SMS yang baru masuk tersebut, ternyata yang SMS adalah seorang yang mengaku sebagai Kabag TU Dinas Pendidikan bernama Drs. Sugito. Beliau meminta agar saya menelpon Kepada Depdiknas Jateng untuk klarifikasi seputar undangan acara Seminar Nasional dari Dikti. Karena membawa nama besar Kepada Depdiknas Propinsi, saya langsung percaya dan menelpon nomor yang diberikan via SMS tersebut.

Ternyata benar, telepon saya diterima oleh seorang pria yang mengaku sebagai Kepala Depdiknas Propinsi tersebut. Dari pria tersebut saya diberi tahu kalo saya mendapatkan undangan Seminar Pendidikan Nasional yang diselenggarakan oleh Dikti berlokasi di Jakarta. Dan yang mengundang tidak main-main, orang ini menyebutkan nama Fasli Jalal, dari Ditjen Dikti. Berikutnya si pria tersebut meminta saya untuk menelpon nomor yang nantinya akan diberikan via SMS untuk melakukan konfirmasi ke pak Fasli Jalal. Lalu saya diminta untuk menutup telpon dan menunggu SMS dari pria tadi.

Baca lebih lanjut