Arsip Bulanan: Juni 2008

Membuat LCD Proyektor Memanfaatkan OHP Bekas


Saat ini banyak dari sekolah yang ada di Indonesia memiliki OHP (Over Head Projector), namun banyak pula yang telah meninggalkan perangkat tersebut sebagai piranti presentasi dikarenakan kalah canggih dibanding dengan LCD Proyektor. Lantas bagaimana dengan nasib OHP yang ada? Dibuang begitu saja? atau dibiarkan mangkrak di gudang sampai rusak?. Pertanyaan seperti itulah yang membayangi benak saya setelah ketika realitas sekolah saat ini.

DIY LCD Projector

Sebenarnya dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, Anda dapat menambah jumlah LCD Projector yang ada di sekolah dengan memanfaatkan OHP yang ada. Ya! kita buat sendiri LCD Projector memanfaatkan OHP yang ada di sekolah! 🙂 (maaf saya ulang he..he..he..). Caranya sediakan LCD Monitor bekas 15/14″. Kemudian bongkar LCD Monitor dan lepaskan LCD Panel dan modul elektronik yang ada dari kemasannya. Selanjutnya buat dudukan di OHP, supaya LCD panel dan modul elektroniknya bisa diletakkan diatas OHP. Oh iya, beri jarak antara LCD panel dengan kaca OHP sebesar 5-8 cm. Jangan lupa beri pendingin berupa kipas untuk mereduksi panas yang dihasilkan oleh lampu OHP. Jadi deh! :). Kalo masih bingung, silahkan putar video ini. Selamat berkreasi!

Membuat Interactive Whiteboard Sendiri (Bagian 3), Tahapan Ujicoba


Ujicoba Wiimote WhiteboardSetelah berhasil membuat pena inframerah, maka eksplorasi membuat interactive whiteboard dilanjutkan dengan mengkoneksikan Wii Remote (Wiimote) dengan komputer dan mencoba fungsionalitas pena infrared (IR pen). Untuk mengkoneksikan Wiimote dengan komputer (laptop), saya tidak membutuhkan driver khusus. Yang saya lakukan adalah menyalakan fitur bluetooth, menambah device, lalu klik secara bersamaan tombol 1 dan 2 di Wiimote untuk sikronisasi, lalu cari perangkat bluetooth di komputer berikutnya akan ditemukan perangkat baru bernama Nintendo Remote.

Baca lebih lanjut

Membuat Interactive Whiteboard Sendiri (Bagian 2), Membuat Infra Red (IR) Pen


Make IR penSetelah berburu dan mendapatkan Wii Remote atau Wiimote, maka langkah selanjutnya adalah membuat Infrared (IR) pen. Pena infra merah ini nantinya digunakan layaknya stylus pen pada touch screen. Kita harus membuat sendiri perangkat ini karena tidak tersedia di pasaran. Untuk membuat IR pen ini dibutuhkan peralatan berupa : casing pena/spidol (saya menggunakan casing termometer) bekas, IR LED (infrared LED), saklar, resistor, casing batere, batere, kabel, solder, dan timah. Keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk membuat IR pen ini tidak terlalu mahal, sekitar Rp. 20.000 saja, murah bukan? Yang diperlukan hanyalah keahlian menyolder (jangan sampai tangan anda terbakar 🙂 gara-gara eksperimen ini)

Baca lebih lanjut

Membuat Interactive Whiteboard Sendiri (Bagian 1), Mencari dan Mengeksplorasi Wii Remote (Wiimote)


WiimoteUntuk memulai bereksperimen membuat Interactive Whiteboard, saya membutuhkan berbagai peralatan seperti Wii Remote atau Wiimote, IR (Infra Red) Pen, aplikasi kalibrasi layar (Wiimote Whiteboard v2.0 buatan Johnny Lee) dan Tripod Kamera sebagai tempat meletakkan Wiimote. Perangkat yang pertama kali saya cari adalah Wii Remote (Wiimote), yaitu sejenis remote control, aksesoris dari mesin game Nintendo Wii. Untuk mendapatkan ini saya memanfaatkan search engine Google di Internet. Beruntung ada sebuah webstore yang menjual peralatan game yang menjual perangkat ini, nilai lebihnya adalah posisi toko offline-nya ada di Semarang, Jawa Tengah.

Baca lebih lanjut

Eksperimen Membuat Smart Board Sendiri, Cara Murah Memiliki Interactive Whiteboard


Interactive WhiteboardMasih ingat dengan tulisan saya “Inspiring Technology in Education : Smart Board”? Sudah lebih dari 2 (dua) bulan ini saya begitu terinspirasi untuk memperoleh informasi yang banyak mengenai teknologi Interactive Whiteboard tersebut, syukur sih bisa memiliki, ya kalo ngga mampu (ngga punya uang untuk beli) mencobanya saja sudah lebih dari cukup :). Saya kaget setelah mengetahui harga Interactive Whiteboard seperti Smart Board ini harganya sangat mahal, lebih dari Rp. 30.000.000. Yah, kalo segini harganya mana mungkin diterapkan di sekolah-sekolah? padahal teknologi ini sangat menginspirasi. Yang ada di benak saya sekarang adalah, kalau teknologi ini diterapkan di sekolah, dengan didukung desain pembelajaran yang bagus, pasti siswa akan lebih aktif dan kreatif.

Baca lebih lanjut